Halo, sahabat Sprich!, perkenalkan gue Amir dari angkatan 2015. Pengalaman mengikuti UKM MBUI (Unit Kegiatan Mahasiswa Madah Bahana Universitas Indonesia) membuat gue merasa sangat beruntung karena UKM yang gue pilih ini tidak hanya bergerak di bidang seni bermain musik saja, tetapi juga olahraga. Kali pertama gue ikut MB (Marching Band) MBUI adalah ketika gue berada di semester dua akhir. Gue memutuskan pilihan pada UKM ini karena gue sudah sempat melirik website mereka sebelumnya. Di sana, gue bisa melihat segudang prestasi yang mereka raih dan keseruan mereka di balik kesuksesan tersebut. Di samping itu, ada banyak sekali kegiatan nonteknis yang ditujukan untuk menjalin keakraban di antara setiap anggota, salah satunya adalah NAC (Neuro Associative Conditioning). Jadi, jangan tanyakan soal solidaritas dan kedekatan, kami satu.
Tahun Pertama Menjadi Anggota UKM MBUI
Tahun pertama kuliah dan menjadi anggota UKM MBUI adalah masa-masa tersulit yang gue alami karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengenali pola orang-orang di sekitar. Oleh karena itu, terkadang lelah dan kantuk menyertai hari-hari gue di kelas. Gue juga harus berlatih MB sebanyak empat kali dalam seminggu demi mengejar ketertinggalan gue yang cukup jauh dari anggota MB lainnya. Gue harus mengerahkan tenaga yang lebih untuk mempelajari materi ketertinggalan hanya dalam waktu satu bulan sebelum mengikuti kejuaraan IDCC (Indonesia Drums Corps Competition). Di saat mereka sudah menguasai 3 lagu, gue masih mempelajari lagu pertama. Setelah giat berlatih, akhirnya, gue bisa memainkan satu lagu penuh tanpa melihat partiture (relief). Hari-hari berlalu dengan cepat hingga tiba saatnya untuk menunjukkan penampilan terbaik kami. Semua kerja keras terbayarkan dengan posisi juara dua yang kami peroleh.
Tahun Kedua Menjadi Anggota UKM MBUI
Kuliah-latihan-kuliah-latihan menjadi makanan pokok setiap hari. Kabar baik sekaligus buruk: MBUI akan mengikuti Kejuaraan Internasional di Thailand. Tentunya, gue bersemangat mendengar kabar itu, tetapi seketika gue langsung terbayang akan jam latihan yang padat dan sulit untuk dijalani. Akan tetapi, menariknya adalah kali ini MBUI akan menampilkan sesuatu yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Konsep yang diangkat adalah "musical drama" dan berisi musik-musik yang sangat ekspresif. Hal ini membuat kami juga harus sedikit belajar tentang dunia teater. Pernah enggak, sih, kalian melihat pertunjukan semacam ini pada arena kejuaraan Marching Band? Kami sangat bangga bisa mengikuti kompetisi dalam skala internasional sambil membawa almamater kampus UI tercinta. Terlebih, ketika kami menyabet gelar juara tiga pada kategori Brass Competition.
|
Amir Faruqi |
"MBUI telah membentuk gue menjadi pribadi yang mandiri, taktis, serta mampu bekerja dengan cerdas dan praktis. Hal ini sangat terasa ketika gua memiliki jam latihan yang porsinya lebih banyak dibanding jam kuliah. Namun, gue tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak bertanggung jawab dengan perkuliahan gue. Gue selalu menyempatkan diri untuk belajar di sela-sela kesibukan gue berlatih MB."
Teks: Tim Redaksi Sprich! 2020
Foto: Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi: Maria Helena Diogo
Artikel ini pernah diterbitkan oleh Sprich! 2020 di issuu.com