Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Mahasiswa Program Studi Jerman Angkatan 2018 yang akrab disapa Andien ini tidak pernah menduga bahwa ia akan mengisi Sebagian besar waktu luang semester-semester akhirnya dengan mengajarkan musik kepada anak-anak. Awalnya, ia hanya ditawarkan untuk menggantikan gurunya yang cuti melahirkan pada 2019. “Terus gue pikir, yaudah, boleh. Toh, muridnya masih anak-anak semua, gemes. Jadi gue oke-in aja.”
Sejak saat itu, Andien mengajar dasar-dasar bermain piano seperti pengenalan not, ketukan, dan teori musik lainnya kepada anak-anak sekolah dasar setiap hari Senin s.d. Jumat di Demi Music Centre Bintaro. Di samping itu, ia juga mengajar les biola secara private. Meskipun mengajarkan musik kepada anak-anak sekolah dasar merupakan hal yang seru bagi Andien, ia juga mengakui bahwa kesabaran besar sangat dibutuhkan karena attention span mereka yang cenderung pendek. Kesulitan membuat anak-anak fokus terhadap pelajaran menjadi tantangan tersendiri baginya. “Gue gak mungkin kan, marah sama anak orang, apalagi masih bocah-bocah. Jadi gue cuma hadapi dengan senyuman,” terangnya sambil tertawa lebar.
Musik memang memainkan peran yang besar dalam kehidupan Andien. Ia sendiri sudah mulai les piano semenjak masih duduk di kelas 2 SD. Tak sampai di situ, ia kemudian les biola selama 5 tahun dan les gitar selama periode waktu yang sama. Selama pandemi, ia jadi lebih sadar akan persepsinya terhadap musik. “Gue tuh gak ada hari tanpa dengerin musik. Bisa dibilang, musik yang bikin gue ngerasa ‚waras‘ selama di rumah. Apalagi dengan gue ngajarin anak-anak musik, gue juga jadi nge-discover lagu-lagu klasik baru yang ternyata enak didengar. Akhirnya gue pun jadi tambah betah di rumah.“
Semenjak mulai mengajarkan musik, gadis yang hampir kuliah jurusan musik di salah satu universitas swasta ini juga mengaku semakin terpacu untuk kembali melanjutkan perjalanannya belajar piano. Kepiawaian teman-teman lesnya juga menjadi motivasi untuk Andien. „Awalnya gue ngeliat temen gue yang satu les sama gue jago banget main pianonya, padahal lesnya duluan gue, hahaha. Dulu gue emang sempet ‘musuhan’ sama not balok, sih. Terus gue juga suka ogah-ogahan mainnya. Eh, sekarang malah pengen lanjut belajar.“
Menurut Andien, penting untuk tekun dalam menjalani apa yang sedang kita kerjakan. „Lo nggak tau ke depannya gimana, kan. Siapa tau yang lo anggep nggak penting ternyata bisa menghasilkan sesuatu buat lo,” tukasnya.
Andien dapat dikontak di akun Instagram @andhtandien untuk info lebih lanjut baik tentang les musik maupun hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan musik.
Teks: Nadya Anjani
Foto: Dokumentasi pribadi
Artikel ini pernah diterbitkan oleh Sprich! 2021 di issuu.com