Gambar 1. Suka Pelesiran (Sumber: dokumentasi pribadi) |
S (Sprich!): Suka Pelesiran itu apa sih, Kak?
SP (Suka Pelesiran): Suka Pelesiran adalah komunitas atau wadah buat teman-teman Sastra Jerman UI yang ingin lebih mengenal dekat tentang pariwisata Indonesia.
S: Tujuan Suka Pelesiran apa sih, Kak?
SP: Kita punya tujuan yang nggak cuma mengajak teman-teman traveling yang terkesan menghamburkan uang, tapi kita juga mau mengajak teman-teman buat kontribusi bersama dengan menjaga dan melestarikan alam Indonesia sekecil apapun usahanya, supaya kita semua, manusia dan alam, bisa hidup bersama dengan saling berdampingan.
S: Kapan berdirinya dan siapa saja anggotanya sih, Kak?
SP: Sebenarnya, berawal dari keisengan aja, sih. Di tahun 2016, kami berencana naik Gunung Gede, Jawa Barat. Awalnya kami cuma berempat, yaitu Alfhatin Pratama (DE14), Fakhry Aditya (DE14), M. Iqbal (DE14), dan Rifky Fajriansyah (DE14). Karena kami pengin nge-trip sama lebih banyak orang, kami mengajak Recky Saputra (DE15) dan Rangga Dimas (DE14). Setelah kami pulang dari Gunung Gede, dibentuklah “Suka Pelesiran”.
S: Suka Pelesiran udah traveling ke mana saja, Kak?
SP: Kita pribadi memang hobi jalan-jalan, tapi kalau jalan-jalan yang mengatasnamakan Suka Pelesiran sih baru 4x. Kita jalan-jalan ke Gunung Gede di Jawa Barat tahun 2016, Jogja tahun 2017, Cianjur tahun 2018, dan yang terakhir ke Pulau Seribu tahun 2018.
S: Berarti Kakak butuh uang banyak untuk traveling, dong? Kalau uangku nggak banyak, tapi mau traveling bisa nggak?
SP: Pada dasarnya, ya, traveling itu butuh uang banyak, tapi bisa banget, kok, pakai uang secukupnya! Tips yang paling penting itu biaya akomodasi yang harus diminimalisir dan saling melengkapi selama traveling (patungan satu sama lain dalam hal apapun). Jangan takut susah karena kita akan sama-sama, malah jadi bisa lebih mengenal sifat satu sama lain, lho!
S: Selain traveling, program Suka Pelesiran apa saja sih, Kak?
SP: Suka Pelesiran memiliki 5 program yang akan dijalankan. Masih pemula sih, makanya kita butuh bantuanmu untuk meramaikan tagar #sukapelesiran dan nggak menutup kemungkinan menambah anggota buat kamu yang ingin berkontribusi bersama. Berikut ini adalah 5 program kami:
1) #suplestipstrik
Berbagi tips dan trik traveling yang murah, ramah penduduk kepada local dan ramah terhadap alam.
2) #suplesfakta
Berbagi fakta menarik seputar pariwisata Indonesia, meliputi keindahan alamnya dan juga kebudayaannya.
3) #suplessantai
Diskusi santai dalam bentuk video tentang tanggapan masyarakat terhadap isu pariwisata, lingkungan dan kebudayaan yang sedang berkembang.
4) #suplesupdate
Berbagai info terbaru tentang pariwisata, alam dan kebudayaan.
5) #ayopelesiran
Mengajak kamu untuk melakukan pelesiran bersama @sukapelesiran.
S: Kalau aku lebih suka traveling ke luar negeri daripada di Indonesia gimana, Kak? Bisa ikut nge-trip?
SP: Sebenarnya itu pilihan, sih. Tapi, sayang aja kalau kamu cuma suka traveling ke luar negeri, eh rumah sendiri nggak kamu kenali lebih dalam. Tenang, semua trip yang kita lakuin akan kita umumin, kok, supaya banyak yang ikut.
S: Bakal mengganggu jadwal kuliah dan belajar nggak, ya, Kak?
SP: Jelas nggak bakal mengganggu jadwal kuliahmu sama sekali selama kamu masih bisa mengatur waktumu dengan baik. Selain itu, kita juga bakal mengadakan trip di waktu luang atau libur, kok.
S: Gimana caranya bisa ngetrip bareng Suka Pelesiran, Kak?
SP: Kalau kita open trip, ya pasti kami akan publikasikan dan nggak menutup kemungkinan bagi teman-teman di Sastra Jerman UI (khususnya) untuk ikut. Tenang saja, Suka Pelesiran bukan geng, melainkan wadah untuk menyalurkan hobi jalan-jalan. Jadi, jangan takut bakal nggak nyambung obrolannya kalau ngetrip bareng kami, ya!
Gambar 2. Suka Pelesiran (Sumber: dokumentasi pribadi) |
SP: Kita bisa memperluas pandangan kita tentang pariwisata. Itu penting banget. Teman-teman semua juga harus membuka pandangan kalian untuk pariwisata, ya! Kalian harus tahu, bahwa untuk traveling, kalian nggak harus menghamburkan uang. Selain itu, pariwisata juga nggak cuma sekadar keindahan alamnya aja, tapi termasuk budaya dan masyarakatnya.