Siapa di sini yang tidak mengenal Drakula? Tokoh fiktif horor dengan tampilan khasnya yang parlente dengan gigi taringnya nan tajam menjulur untuk menghisap darah para korbannya. Drakula merupakan vampir berkebangsaan Eropa ciptaan Bram Stoker dalam novelnya yang terbit pada tahun 1897 dengan judul “Dracula”. Popularitas Drakula meningkat setelah film “Nosferatu” tayang atau bisa dibilang, film Drakula pertama di dunia rilis.
Film ini berkisah tentang Thomas Hutter (Gustav von Wangenheim), seorang agen real estate yang mengunjungi Count Orlok (Max Schreck) yang hendak mencari rumah baru di sekitar kota di mana Hutter tinggal. Ia dengan semangat pergi ke istana Count Orlok meninggalkan istrinya, Ellen (Greta Schröder). Hutter tak sengaja keceplosan menyebutkan tujuan ia bepergian saat sedang makan malam di sebuah restoran. Orang-orang yang mendengar nama Count Orlok langsung bergidik ngeri dan memperingatkannya untuk tidak melanjutkan perjalanan. Hutter tidak menghiraukan peringatan itu dan akhirnya memutuskan untuk bermalam sebentar di sebuah penginapan. Di sana dia menemukan sebuah buku “The Book of Vampires” yang anehnya, Hutter merasakan jantungnya berdegup kencang ketakutan saat membaca buku itu. Namun ia mengabaikan perasaannya dan pergi tidur.
Keesokan paginya, ia menumpang seorang musafir menuju istana Count Orlok. Musafir tersebut menegaskan bahwa ia hanya akan mengantarnya sampai jembatan saja. Begitu sampai di kastil tersebut, Hutter makan malam bersama Count Orlok hingga sebuah insiden terjadi. Ia tak sengaja melukai tangannya hingga darahnya mengalir keluar. Count Orlok yang melihat itu segera mendekati Hutter. Dengan tatapan aneh, Count Orlok bergelagat hendak menjilat jari Hutter yang terluka sambil berkata,“Darahmu yang berharga.”
Hutter yang ketakutan akhirnya tertidur di depan perapian. Ia mengalami mimpi buruk dan beragam kejadian yang membuatnya tidak nyaman. Hingga sebelum ia pulang, ditemukannya sebuah rahasia besar yang mungkin lebih baik dia tidak mengetahuinya. Atau malah lebih baik dia tidak berurusan dengan Count Orlok dari awal, karena tanpa ia sadari, Ellen, istrinya, juga terseret ke dalam teror yang Count Orlok sebarkan.
Nosferatu: The Symphony of Horror atau dalam Bahasa Jermannya, Nosferatu: Eine Symphonie des Grauens berhasil memengaruhi dunia perfilman. Sinematografer, Fritz Arno Wagner, menggunakan beberapa trik baru yang mengejutkan untuk film bisu yang rilis di awal abad 20-an itu. Salah satunya adalah ia menggunakan teknik pencahayaan seperti, bayangan di tangga dengan kuku panjang, serta pengambilan gambar yang memperjelas kegelapan karakter Count Orlok. Musik klasik yang dimainkan juga menambah ketegangan jalan cerita.
Nosferatu yang disutradarai oleh F.W. Murnau ini diproduksi di Jerman dari tahun 1921 hingga rilis pertama kali pada tahun 1922. Film ini merupakan salah satu film horor pertama yang karena pengaruh “horor”-nya itu, film ini sempat dilarang tayang di Swedia karena terlalu seram. Film bisu ini juga sempat dikecam pihak Bram Stoker karena secara tidak langsung mengadaptasi dari novelnya tanpa izin, walaupun tokoh dan tempat diubah namanya oleh Murnau. Keluarga Stoker memerintahkan untuk membumihanguskan semua rekaman Nosferatu, namun ada beberapa rekaman yang berhasil diselamatkan.
Nosferatu (1922) ini sangat disarankan untuk ditonton terlebih dahulu karena pada tahun 2024 ini, remake film Nosferatu akan tayang pada hari natal nanti di Amerika. Dengan bertabur aktor terkenal seperti Bill Skarsgård, Willem Dafoe, Lily-Rose Depp, Nicholas Hoult, hingga Aaron Taylor-Johnson akan meramaikan teror Count Orlok yang lebih mengerikan dan kejam.
Link menonton film “Nosferatu: A Symphony of Death”:
https://youtu.be/dCT1YUtNOA8?si=OffwqU0ClQRQwQ0k
Teks: Juwairiyah Fadhilatul Munawaroh
Penyunting Teks: Muhammad Mirza
Ilustrasi: Tiara Karina